
PKM "Menepis Stereotip Jurusan Sastra: Peluang dan Relevansinya di Dunia Nyata"
Silaturahmi dosen STBA JIA dan Sekolah SMA Negeri 2 Cibitung
Program Studi Bahasa Inggris STBA JIA telah melaksanakan PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) pada tanggal 13 dan 14 September 2023 di SMA Negeri 2 Cibitung. Acara pada hari kedua yang bertepatan tanggal 14 September memiliki tema Menepis Sterotip Jurusan Sastra: Peluang dan Relevansinya di Dunia Kerja. Kegiatan ini diketuai oleh Beny Alam, S.S., M.Pd. dengan beranggotakan tiga dosen sastra Inggris yaitu Ali khamainy S.T., M.M., Wawan Setiawan, S.Pd., M.A., dan Fitra Mandela S.S., M.Hum. Turut serta juga partisipasi dua mahasiswa yaitu Muhammad Ryan Fadhillah dan Chandra Kharisma Putra sebagai panitia yang membantu jalannya acara sebagai moderator dan operator.
Peserta yang menghadiri kegiatan ini adalah siswa kelas XII yang berjumlah 89 siswa yang dikumpulkan di ruangan laboratorium SMA setempat lalu dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Muhammad Ryan Fadhillah sebagai moderator. Inti kegiatan PkM adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh Fitra Mandela S.S., M.Hum. Tema tersebut dimaksudkan untuk memberi pencerahan terkait apa itu kuliah sastra Inggris dan bagaimana peluangnya kelak saat benar-benar terjun ke dunia kerja. Acara berlangsung lancar dengan mendapat atensi dari para peserta maupun audiens kegiatan.
Sesi foto seluruh panitia dan peserta setelah acara
Setelah materi diberikan, para siswa kelas XII mendapat pelatihan dasar mengenai tes proficiency atau kemahiran dalam Bahasa Inggris menurut CEFR (Common European Framework Reference) yang dapat menentukan level Bahasa Inggris seseorang. Kegiatan diakhiri penutupan oleh Bpk. Imron Hadi, S.S., M.Hum. sebagai perwakilan dari STBA JIA dan Bpk. Endang Misbah Kurniawan S.Pd., M.M. sebagai perwakilan dari pihak sekolah berikut dokumentasi penyerahan plakat kerjasama sebagai tanda silaturahmi kedua belah pihak.

PKM "Kursus atau Kuliah Bahasa Inggris: Yuk Kenali Tujuanmu"
Photo bersama dosen STBA JIA dan guru Sekolah SMA Negeri 2 Cibitung
Program Studi Bahasa Inggris STBA JIA telah melaksanakan PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) pada tanggal 13 dan 14 September 2023 di SMA Negeri 2 Cibitung. Acara pada hari pertama yang bertepatan tanggal 13 September memiliki tema “Kursus Atau Kuliah Bahasa Inggris Yuk Kenali Tujuan Mu”. Kegiatan ini diketuai oleh Fitra Mandela S.S., M.Hum. dengan beranggotakan dua dosen sastra Inggris yaitu Beny Alam, S.S., M.Pd, dan Imron Hadi, S.S., M.Hum. Turut serta juga partisipasi dua mahasiswa yaitu Muhammad Ryan Fadhillah dan Chandra Kharisma Putra sebagai panitia yang membantu jalannya acara sebagai moderator dan operator.
Peserta yang menghadiri kegiatan ini adalah siswa kelas XII yang berjumlah 89 siswa yang dikumpulkan di ruangan laboratorium SMA setempat lalu dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Muhammad Ryan Fadhillah sebagai moderator. Inti kegiatan PkM adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh Beny Alam, S.S., M.Pd. Tema tersebut dimaksudkan untuk memberi pencerahan terkait apa perbedaan mendasar antara kuliah bahasa Inggris dengan kursus bahasa Inggris. Tema ini signifikan karena masih banyak kesalahpahaman mengenai dua hal tersebut. Pengabdian bukan untuk membandingkan mana yang lebih baik di antara kuliah dan kursus melainkan sebagai dasar untuk para calon mahasiswa di SMA 2 Cibitung dalam memilih program yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka masing setelah nantinya lulus dari SMA. Acara berlangsung lancar dengan mendapat atensi dari para peserta maupun audiens kegiatan.
Sesi foto seluruh panitia dan peserta setelah acara

Webinar PKM "Strategies To Win Study Abroad Scholarships"
STBA JIA menyelenggarakan Webinar bertema “Strategies to Win Study Abroad Scholarships” yang diselenggarakan tanggal 9 September 2023. Webinar ini membuka pendaftaran dari hari kamis (07/09) dan menarik peserta sebanyak 120 orang dari berbagai kampus yang berbeda di Indonesia. Bahkan, di ikuti mahasiswa dari luar negeri. Di hadiri juga oleh dosen-dosen dari beberapa kampus lain. Webinar diawali dengan sambutan dari ketua panitia sekaligus kaprodi D3 jurusan Sastra Inggris Ade Surista, M.Pd, dengan Moderator Elsan Arvian, S.S., M.Hum dosen Sastra Inggris STBA JIA. Webinar ini menghadirkan pembicara Wawan Setiawan, S. S., M. Pd yang mendapatkan beasiswa LPDP 2017, menceritakan pengalamannya menempuh pendidikan di University of Leeds, Inggris.
Tema yang diangkat dan dibahas bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa yang tertarik untuk kuliah di luar negeri. Karena banyaknya mahasiswa yang belum tahu dan mengerti ketentuan untuk berkuliah di luar negeri, Mr. Wawan menceritakan pengalamannya dan langkah yang ditempuh untuk bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri.
Pemaparan materi oleh Narasumber
Mr. Wawan menuturkan langkah-langkah yang harus disiapkan dan berbagai rintangan yang harus dihadapi saat berencana dan berkuliah di Inggris. Mahasiswa harus siap untuk beradaptasi dengan lingkungan kultur dan bahasa yang berbeda dari Indonesia. Namun, beliau juga mengatakan bahwa peluang serta keuntungannya lebih banyak, seperti: kesempatan karir yang bagus, koneksi yang luas, dan menjelajahi tempat-tempat yang baru.
Selain itu, beliau memberikan tips untuk bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri, yang pertama adalah:
1. Membuat Rencana. Saat membuat rencana, kita harus mengambil keputusan berapa banyak kebutuhan finansial yang akan dikeluarkan sebelum dan saat menempuh pendidikan di luar negeri sampai selesai.
2. Mencari Tahu Dimana Kita Ingin Belajar/Kuliah. Mencari tahu tentang kampus-kampus luar negeri tentunya mudah, namun, memilih dan memutuskannya menjadi hal yang menantang. Mulai dari tempat/lokasi yang diinginkan, biaya pendidikan serta hidup di negara tersebut, serta jenjang pendidikan yang berbeda di masing-masing negara.
3. Memutuskan Mengambil Jurusan Apa. Jurusan dan Program yang kita inginkan, tentunya harus jelas dan harus kita riset tentang jenjang rencana pendidikan yang kita ambil. Misal jika kita ingin mengambil S2 di Inggris, maka kita harus mencari tahu di website resmi kampusnya tentang jurusan, biaya, serta berapa lama jenjang pendidikannya di kampus luar negeri yang kita inginkan.
4. Mengambil Tes Bahasa Inggris. Mengambil tes TOEFL dan IELTS sudah wajib bagi semua mahasiswa yang ingin ke luar negeri. Kampus luar negeri mempunyai standar lulus tes agar mahasiswa yang apply diterima. Biasanya, standar IELTS agar diterima dalam jenjang dan program studi mereka adalah 6,5 – 7,5 (TOEFL 79 – 109).
5. Melamar dan Mendapatkan LoA (Letter of Acceptance). Setelah menjalani test, kita apply atau melamar ke kampus tersebut sambil mengajukan hasil test kita (jika sudah keluar dan hasilnya sesuai dengan standar atau lebih). Kita tinggal menunggu respon dari pihak kampus dan mendapatkan surat penerimaan (LoA – Letter of Acceptance).
6. Mengajukan Visa Pelajar. Visa pelajar sangatlah penting karena itu adalah salah satu dokumen penting yang dibutuhkan untuk belajar di luar negeri. Saat pengajuan visa pelajar, LoA yang sebelumnya kita dapatkan akan diminta sebagai dokumen yang wajib.
7. Memilih akomodasi dan berbenah. Memilih akomodasi merupakan langkah yang tidak boleh di lewatkan. Mulai dari memilih maskapai pesawat yang kita pilih, sampai tempat tinggal yang kita inginkan. Bervariasi sesuai dengan tempatnya, harga tempat tinggal bisa menjadi murah maupun mahal. Kita bisa memilih untuk tinggal di asrama, kos, rumah kontrakan, sampai apartemen. Tentunya kita harus memilih sesuai yang dengan kemampuan kita. Setelah semua itu sudah di rencanakan, kita hanya tinggal packing dan menentukan tanggal keberangkatan!
Terakhir, Mr. Wawan menambahkan para pejuang beasiswa dan khalayak umum untuk tetap semangat dalam niat, memperbanyak riset, mempertajam skill, dan mempersiapkan dokumen, dan meminta tips dan saran dari orang-orang yang pernah mengambil beasiswa dan pergi berkuliah di luar negeri. Jangan lupa untuk berdoa dan selamat mencoba! (by. Rico).

Webinar PKM Pelatihan JLPT N4 “Simulasi dan Pembahasan Soal Dokkai dan Choukai”
Pada hari Rabu, 21 Juni 2023 dan hari Kamis, 22 Juni 2023 tim PKM dari Prodi Sastra Jepang dan Prodi Bahasa Jepang STBA JIA bekerja sama dengan media Nihongo Course telah mengadakan webinar pelatihan JLPT N4 dengan judul “Simulasi Ujian dan Kupas Tuntas Soal N4”. JLPT adalah tes untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang yang dikembangkan di Jepang dan telah menjadi standar sertifikasi kompetensi bahasa Jepang di seluruh dunia sejak tahun 1984. JLPT terdiri dari 5 level, yaitu N5 untuk level paling dasar sampai N1 untuk level tertinggi. Tes. Jenis soal yang diujikan dalam JLPT adalah Moji goi ( penguasaan penggunaan kosa kata dan huruf kanji ) bunpou dokkai ( penguasaan tata bahasa dan pemahaman bacaan ) dan choukai ( pemahaman menyimak bahasa lisan).
Dalam kesempatan ini, tim PKM dari Prodi Bahasa Jepang menyampaikan pemaparan mengenai simulasi dan pembahasan dokkai dan choukai N4. Pada dokkai N4 kemampuan pemahaman bacaannya masih seputar topik kegiatan atau kejadian sehari-hari melalui wacana pendek maupun wacana panjang yang ditulis dengan hiragana dan kanji dasar. Sedangkan pada choukai N4 kemampuan menyimak yang diujikan adalah pemahaman bahasa yang biasa digunakan sehari-hari dengan pengucapan yang pelan. Pemateri untuk dokkai N4 disampaikan oleh Shabrina Rahmalia, M.Hum. Sedangkan materi choukai N4 disampaikan oleh Ani Sunarni, S.S, M.Pd.
Bu Shabrina menjelaskan bahwa terdapat tiga tipe soal. Pertama, tes bacaan pendek yaitu memahami teks bacaan yang singkat yang terdiri dari 100-200 karakter. Topik N4 masih umum seperti pembelajaran, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Contoh tes bacaan pendek adalah お知らせ(pengumuman, notes/catatan, paragraf pendek tentang penjelasan sesuatu.
Kedua, tes bacaan medium yaitu memahami teks bacaan yang sedikit lebih panjang (medium) kurang lebih berisi 450 huruf karakter. Topik masih sama seperti pada bacaan singkat. Contoh bacaannya adalah opini/pendapat, deskripsi sesuatu hal, pengalaman.
Ketiga, tes pencarian informasi, yaitu menemukan info penting dari suatu pengumuman / daftar tertentu yang sesuai dengan keinginan penulis / sesuai dengan pertanyaan. Contoh: pengumuman, iklan, jadwal, dll.
Berikutnya bu Shabrina menjelaskan persiapan dalam menghadapi soal dokkai adalah penguasaan kosakata dan perbanyak membaca bacaan dari buku buku latihan, koran, dan latihan hingga dapat membaca dengan cepat. Selanjutnya tips dalam mengerjakan soal dokkai adalah: (1) Baca dan pahami pertanyaannya dahulu; (2) Baca bacaan dengan fokus mencari jawaban/informasi penting dari pertanyaan yang sudah dibaca; (3) Karena terbatasnya waktu, hindari membaca berkali-kali, dan (4)Usahakan dalam satu kali membaca dapat menemukan jawaban agar lanjut ke soal berikutnya.
Selanjutnya berdasarkan pemaparan bu Ani, terdapat empat tipe soal choukai yang diujikan pada JLPT N4. Tipe pertama adalah kadai rikai. Tipe ini adalah jenis soal untuk mengukur pemahaman mengenai ”Apa yang seharusnya dilakukan untuk menuntaskan tugas”. Alur audio yang diperdengarkan pada tipe ini adalah penggambaran situasi → pertanyaan → cerita → pertanyaan. Pilihan jawaban pada tipe soal kadai rikai tercetak pada lembar soal. Kunci untuk menjawab pada tipe soal ini adalah: (1) Dengarkan pertanyaan dengan seksama, fokus pada “Aktivitas siapa yang harus diperhatikan.”; (2) Buatlah memo mengenai pertanyaan (waktu , benda-benda yang disebutkan, dll) ; (3) Jika pilihan jawaban berupa gambar, buatlah memo sambil melihat gambarnya.
Tipe kedua adalah pointo rikai. Soal tipe ini adalah jenis soal untuk mengukur pemahaman mengenai ”Apa yang menjadi poin penting dalam suatu pembicaraan”. Alur audio yang diperdengarkan adalah penggambaran situasi → pertanyaan → jeda (gunakan untuk membaca pilihan jawaban yang tercetak pada lembar soal →cerita → pertanyaan. Kunci untuk menjawab pada tipe soal ini adalah: (1) Dengarkan pertanyaan dengan seksama, fokus pada “apa yang menjadi pertanyaan ( いつ、どこで、誰が、何を、どうして、何で ); (2) Saat jeda, baca dengan tenang pilihan jawaban, perhatikan bagaimana perbedaannya.
Dalam mengerjakan tipe soal kadai rikai maupun pointo rikai terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, tidak perlu mendengarkan secara detail keseluruhan cerita. Dengarkan dengan seksama yang menjadi poin penting pertanyaan. Kedua, Penting untuk menangkap alur cerita. Perhatikan apakah ada bagian yang berubah ( penyangkalan, kontradiksi, atau ada yang harus diperhatikan). Penyangkalan, biasanya diekspresikan dengan ungkapan いいえ(いえ)、あまり…ません/~でなくて、~. Kontradiksi, biasanya diekspresikan dengan ungkapanでも、…. Hal yang harus diperhatikan, seperti tersadar akan sesuatu, biasnya diungkapkan dengan ekspresi(あっ、). Penambahan informasi, biasanya diekspresikan denganそれから、・・・/あと、・・・/ちょっとまって. Adanya persyaratan, diekspresikan dengan pola kalimat ~たら、~.
Selanjutnya soal ketiga adalah hatsuwa hyougen. Soal ini adalah soal untuk mengukur kecakapan mengenai penggunaan ”Ungkapan apa yang tepat untuk diucapkan pada suatu situasi tertentu.” Alur soal pada soal ini adalah lihat gambar → penggambaran situasi → pertanyaan → dengarkan pilihan jawaban → pilih jawaban yang tepat untuk orang yang diberi tanda panah. Kunci untuk menjawab soal ini adalah: (1) perhatikan gambar, fokus pada bagaimanakah situasinya; (2) kuasai ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari ( ajakan/ meminta ijin/ menawarkan bantuan, dll).
Soal choukai terakhir adalah sokuji outou. Soal ini adalah soal untuk mengukur kecakapan mengenai penggunaan ”Respon/jawaban apa yang tepat untuk diucapkan terhadap pernyataan lawan bicara.” Alur soal pada soal ini adalah dengarkan kalimat pendek → dengarkan tiga pilihan jawaban → pilih jawaban yang tepat. Kunci untuk menjawab soal ini adalah: (1) Perhatikan pada apa yang ditanyakan; (2) Pilih jawaban yang tepat untuk menjawab.
Webinar ini diikuti oleh tiga puluh peserta. Kegiatan webinar diakhiri dengan poto bersama dan pengisian angket kegiatan webinar. Dari tiga puluh peserta webinar ini, dua puluh tiga peserta mengisi angket kegiatan. Berikut adalah tangkapan layar saat poto bersama.
Berdasarkan hasil angket kegiatan webinar ini diketahui bahwa para peserta telah memberikan kesan yang positif terhadap kegiatan webinar ini. Isi angket berupa pendapat peserta mengenai kebermanfaatan webinar, kerelevan isi materi dengan JLPT N4, pendapat terbuka mengenai webinar, dan saran untuk kegiatan selanjutnya.
Dari sisi kebermanfaatan webinar, didapati 65,2% peserta menjawab bahwa webinar ini sangat bermanfaat, 30,4% peserta lainnya menyatakan webinar ini bermanfaat, dan 4,4% peserta lainnya menjawab cukup bermanfaat. Tidak ada satupun peserta yang menyatakan bahwa webinar ini kurang bermanfaat atau tidak bermanfaat. Ini menunjukkan bahwa webinar ini sangat bermanfaat bagi khalayak sasaran PKM.
Kemudian pada soal angket mengenai kerelevanan materi dokkai dengan soal jlpt n4, diketahui bahwa 43,5% peserta menjawab sangat relevan, 47,8% lainnya menjawab relevan, dan 8,7% peserta menjawab cukup relevan. Selanjutnya pada materi choukai, diketahui bahwa 52,2% peserta menjawab sangat relevan, dan 47,8% lainnya menjawab relevan. Ini menunjukkan bahwa materi-materi yang disampaikan pada webinar ini relevan dengan soal-soal JLPT N4.
Adapun kesan terbuka yang disampaikan para peserta webinar adalah sebagai berikut: (1) Webinarnya menyenangkan dan keren; (2) Webinar ini telah membantu para peserta untuk mempersiapkan diri mengikuti JLPT N4; (3) Sangat terbantu karena mendapatkan tips dan trik dalam mengerjakan soal choukai dan dokkai; (4) Bermanfaat dan menambah ilmu, dan lain-lain.
Selain kesan terbuka, para peserta juga memberikan saran mengenai pelaksanaan webinar ini ataupun webinar selanjutnya. Berikut ini adalah saran-saran yang disampaikan oleh para peserta: (1) Alokasi waktu webinar sebaiknya diperpanjang dan di pagi hari; (2) Adakan webinar gratis secara berkala; (3) Pembahasan materi secara mendalam; (4) Adakan webinar lainnya untuk tiap tingkatan JLPT; (5) Mohon perhatikan peserta yang tidak mematikan mikroponnya saat pemateri sedang berbicara, (6) Penyebaran informasi webinar sebaiknya lebih diperluas lagi, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil jawaban angket tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan webinar ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat dilakukan secara rutin. Selain itu para peserta berharap kajian materi dilakukan secara lebih mendalam dan sebaran informasi lebih diperluas lagi.